Kebudayaan
Sumbawa
Daerah Sumbawa
memiliki kebudayaan yang menjadi ciri khas masyarakatnya.
Masyarakat Sumbawa biasa di sebut dengan “Tau Samawa”. Para tau
Samawa pada zaman dahulu memiliki berbagai macam kebudayaan dan
kesenian diantaranya yaitu :
- Upacara Nyorong
Upacara
Nyorong merupakan salah satu prosesi pernikahan putra-putri sumbawa
(tau samawa) Nusa Tenggara Barat. Upacara nyorong ini di laksanakan
setelah bakatoan (lamaran). pihak laki-laki di terima oleh orang tua
si wanita yang kemudan di teruskan dengan cara basaputis ( memutuskan
). Di dalam acara basaputis inilah di tentukan hari-hari baik untuk
melaksanakan acara nyorong dalam sebuah prosesi pernikahan masyarakat
samawa. Disini tau samawa hanya mengenal istilah nyorong meliputi
barang yang diantar, orang yang mengantar dan pihak yang menerima.
- Musik
Alat Musik yang
dikenal secara turun temurun di kalangan Tau samawa adalah gong,
genang, serune, palompong.
Gong genang dan sarune pada mulanya dimainkan untuk mengiring permainan pencak silat (kuntao).
Ansanbel musik gong genang ini dimainkan pula ketika suatu keluarga menyelenggarakan upacara adat (seperti sunat Rasul, upacara perkawinan).
Dewasa ini gong genang dipadukan dengan alat musik lainnya seperti palompong, satung srek, rebana rea (kebo) kul-kul, gero yang melahirkan irama khas lebih seronok dan menyentuh. Fungsi lain yang tidak kurang pentingnya adalah sebagai musik pengiring tari garapan atau kreasi baru.
Ada satu alat musik yang sudah langka, yaitu genang todo. Genang todo dimainkan secara sendiri sambil menembangkan lawas.
Gong genang dan sarune pada mulanya dimainkan untuk mengiring permainan pencak silat (kuntao).
Ansanbel musik gong genang ini dimainkan pula ketika suatu keluarga menyelenggarakan upacara adat (seperti sunat Rasul, upacara perkawinan).
Dewasa ini gong genang dipadukan dengan alat musik lainnya seperti palompong, satung srek, rebana rea (kebo) kul-kul, gero yang melahirkan irama khas lebih seronok dan menyentuh. Fungsi lain yang tidak kurang pentingnya adalah sebagai musik pengiring tari garapan atau kreasi baru.
Ada satu alat musik yang sudah langka, yaitu genang todo. Genang todo dimainkan secara sendiri sambil menembangkan lawas.
- Permainan rakyat
Barapan
kebo
Barapan
kebo adalah event tradisional para sandro,
Joki dan Kerbau terbagus saat tiba musim tanam sumbawa.
Barapan Kebo
atau Karapan Kerbau ala Sumbawa ini diselenggarakan pada awal musim
tanam padi. Lokasi atau arena Barapan Kebo adalah sawah yang
telah basah atau sudah digenangi air sebatas lutut. Perlakuan pemilik
kerbau jargon Barapan Kebo sama seperti perlakuan audisi Main Jaran.
Kerbau-kerbau peserta dikumpulkan 3 hari atau 4 hari sebelum event
budaya ini digelar, untuk diukur tinggi dan usianya. Hal ini
dimaksudkan, agar dapat ditentukan dalam kelas apa kerbau-kerbau
tersebut dapat dilombahkan. Durasi atau lamanya event adalah
ditentukan dari seberapa banyak jargon Kerbau yang ikut dalam event
budaya Barapan Kebo.
Maen
Jaran
Maen
Jaran atau pacuan kuda adalah merupakan permainan yang sangat
digemari oleh penduduk Kabupaten Sumbawa, selain menjadi atraksi
hiburan, juga menjadi ajang meningkatkan harga jual kuda, karena kuda
yang biasanya menjadi pemenang harga jualnya tinggi. Harganya bisa
mencapai ratusan juta rupiah.
Barempuk
Permainan
barempuk juga disebut permainan “
baranak bawi”.
Barempuk berarti saling rempuk atau saling memukul antara dua orang
laki-laki yang besar dan kekuatannya berimbang dengan
masing-masing mengepalkan tangkai bulir padi yang telah di potong di
sawah.
Permainan ini biasanya di lakukan di dalam sawah
pada waktu para petani sedang memanen padinya dengan mengundang orang banyak.
Biasanya pada pinggir sawah yang akan menjadi arena barempuk dipasang bendera
sebagai tanda bahwa akan diadakan permainan barempuk. Sehingga
orang yang melihatnya akan berbondong-bondong untuk datang, maka acara
panen di sawah itupun menjadi ramai. Jadi biasanya permainan ini
dilaksanakan pada saat panen raya atau “ mata rame”. Meskipun
permainannya dilakukan dengan cara saling memukul namun tetap dalam suasana
kegembiraan, sehingga bukanlah suatu perkelahian.
Umumnya permainan barempuk ini hanyalah sebagi selingan untuk mengisi istirahat dalam kegiatan mata rame tersebut.
Adapun alat perlengkapan barempuk yaitu :
Umumnya permainan barempuk ini hanyalah sebagi selingan untuk mengisi istirahat dalam kegiatan mata rame tersebut.
Adapun alat perlengkapan barempuk yaitu :
- a) Bulir padi dan
tangkainya yang baru saja di potong dengan menggunakan “rangap”
atau ani-ani sebanyak segenggam di pegang oleh kedua tangan pemain. Bulir
padi ini di fungsikan sebagai pelapis atau pembalut tangan serta alat
untuk memukul.
b) Tau basangela adalah seorang laki-laki yang di pilih di antara petani yang sedang melakukan mata rame di tempat itu.
Aturan permainan barempuk di awali dengan ngumangnya seorang
laki-laki sambil mengenggam batang bulir padi ke dalam arena permainan untuk
mencari lawan mainnya. Jika di antara yang hadir di tempat itu bersedia menjadi
lawannya, maka iapun memasuki arena sambil ngumang pula.
Permainan barempuk baru dimulai jika orang yang memimpin permainan memberikan
aba-aba mulai dan permainan berakhir jika pemimpin permainan menyatakan
berhenti.
Selama permainan berlangsung, pemain tidak boleh menggigit lawan mainnya. Pemain harus tetap menggenggam jerami atau batang bulir padi pada kedua tangannya. Bagian badan yang boleh di pukul adalah dari perut ke atas. Setelah kedua pemain di pisahkan oleh tau basangela, maka tidak boleh ada pemain yang menyerang lawannya.
Selama permainan berlangsung, pemain tidak boleh menggigit lawan mainnya. Pemain harus tetap menggenggam jerami atau batang bulir padi pada kedua tangannya. Bagian badan yang boleh di pukul adalah dari perut ke atas. Setelah kedua pemain di pisahkan oleh tau basangela, maka tidak boleh ada pemain yang menyerang lawannya.
Gentao
Pencak Silat merupakan kesenian
tradisional khas Indonesia. sebagai salah satu seni beladiri, Pencak silat
telah berkembang mengikuti perkembangan jaman. Namun keberadaan kesenian ini
telah mulai pupus dengan perkembangan seni beladiri dari negara lain terutama
seni beladiri dari Jepang. di Kabupaten Sumbawa seni beladiri ini dikenal
dengan nama "Gentao". Perkembangan Gentao itu sendiri sudah sangat
jarang ditemui bahkan sudah hampir tak mudah di jumpai.
Sumber : http://www.sumbawakab.go.id/index.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar