Rabu, 09 Juli 2014

Kebudayaan

Kebudayaan Sumbawa

Daerah Sumbawa memiliki kebudayaan yang menjadi ciri khas masyarakatnya. Masyarakat Sumbawa biasa di sebut dengan “Tau Samawa”. Para tau Samawa pada zaman dahulu memiliki berbagai macam kebudayaan dan kesenian diantaranya yaitu :
  • Upacara Nyorong
Upacara Nyorong merupakan salah satu prosesi pernikahan putra-putri sumbawa (tau samawa) Nusa Tenggara Barat. Upacara nyorong ini di laksanakan setelah bakatoan (lamaran). pihak laki-laki di terima oleh orang tua si wanita yang kemudan di teruskan dengan cara basaputis ( memutuskan ). Di dalam acara basaputis inilah di tentukan hari-hari baik untuk melaksanakan acara nyorong dalam sebuah prosesi pernikahan masyarakat samawa. Disini tau samawa hanya mengenal istilah nyorong meliputi barang yang diantar, orang yang mengantar dan pihak yang menerima.


  • Musik
Alat Musik yang dikenal secara turun temurun di kalangan Tau samawa adalah gong, genang, serune, palompong.

Gong genang dan sarune pada mulanya dimainkan untuk mengiring permainan pencak silat (kuntao).
Ansanbel musik gong genang ini dimainkan pula ketika suatu keluarga menyelenggarakan upacara adat (seperti sunat Rasul, upacara perkawinan).

Dewasa ini gong genang dipadukan dengan alat musik lainnya seperti palompong, satung srek, rebana rea (kebo) kul-kul, gero yang melahirkan irama khas lebih seronok dan menyentuh. Fungsi lain yang tidak kurang pentingnya adalah sebagai musik pengiring tari garapan atau kreasi baru.

Ada satu alat musik yang sudah langka, yaitu genang todo. Genang todo dimainkan secara sendiri sambil menembangkan lawas.
 


  • Permainan rakyat

          Barapan kebo


Barapan kebo adalah event tradisional para sandro, Joki dan Kerbau terbagus saat tiba musim tanam sumbawa. Barapan Kebo atau Karapan Kerbau ala Sumbawa ini diselenggarakan pada awal musim tanam padi. Lokasi atau arena Barapan Kebo  adalah sawah yang telah basah atau sudah digenangi air sebatas lutut. Perlakuan pemilik kerbau jargon Barapan Kebo sama seperti perlakuan audisi Main Jaran. Kerbau-kerbau peserta dikumpulkan 3 hari atau 4 hari sebelum event budaya ini digelar, untuk diukur tinggi dan usianya. Hal ini dimaksudkan, agar dapat ditentukan dalam kelas apa kerbau-kerbau tersebut dapat dilombahkan. Durasi atau lamanya event adalah ditentukan dari seberapa banyak jargon Kerbau yang ikut dalam event budaya Barapan Kebo.

           Maen Jaran


Maen Jaran atau pacuan kuda  adalah merupakan permainan yang sangat digemari oleh penduduk Kabupaten Sumbawa, selain menjadi atraksi hiburan, juga menjadi ajang meningkatkan harga jual kuda, karena kuda yang biasanya menjadi pemenang harga jualnya tinggi. Harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.


         Barempuk


      Permainan barempuk juga disebut permainan “ baranak bawi”. Barempuk berarti saling rempuk atau saling memukul antara dua orang laki-laki yang besar dan kekuatannya berimbang dengan masing-masing mengepalkan tangkai bulir padi yang telah di potong di sawah. 
Permainan ini biasanya di lakukan di dalam sawah pada waktu para petani sedang memanen padinya dengan mengundang orang banyak. Biasanya pada pinggir sawah yang akan menjadi arena barempuk dipasang bendera sebagai tanda bahwa akan diadakan permainan barempuk. Sehingga orang yang melihatnya akan berbondong-bondong untuk datang, maka acara panen  di sawah itupun menjadi ramai. Jadi biasanya permainan ini dilaksanakan pada saat panen raya atau “ mata rame”. Meskipun permainannya dilakukan dengan cara saling memukul namun tetap dalam suasana kegembiraan, sehingga bukanlah suatu perkelahian.
Umumnya permainan barempuk ini hanyalah sebagi selingan untuk mengisi istirahat dalam kegiatan mata rame tersebut.
Adapun alat perlengkapan barempuk yaitu :
  1. a)     Bulir padi dan tangkainya yang baru saja di potong dengan menggunakan “rangap” atau ani-ani sebanyak segenggam di pegang oleh kedua tangan pemain. Bulir padi ini di fungsikan sebagai pelapis atau pembalut tangan serta alat untuk memukul.

    b)     Tau basangela adalah seorang laki-laki yang di pilih di antara petani yang sedang melakukan mata rame di tempat itu.
     Aturan permainan barempuk di awali dengan ngumangnya seorang laki-laki sambil mengenggam batang bulir padi ke dalam arena permainan untuk mencari lawan mainnya. Jika di antara yang hadir di tempat itu bersedia menjadi lawannya, maka iapun memasuki arena sambil ngumang pula. Permainan barempuk baru dimulai jika orang yang memimpin permainan memberikan aba-aba mulai dan permainan berakhir jika pemimpin permainan menyatakan berhenti.

     Selama permainan berlangsung, pemain tidak boleh menggigit lawan mainnya. Pemain harus tetap menggenggam jerami atau batang bulir padi pada kedua tangannya. Bagian badan yang boleh di pukul adalah dari perut ke atas. Setelah kedua pemain di pisahkan oleh tau basangela, maka tidak boleh ada pemain yang menyerang lawannya.

 Gentao

Pencak Silat merupakan kesenian tradisional khas Indonesia. sebagai salah satu seni beladiri, Pencak silat telah berkembang mengikuti perkembangan jaman. Namun keberadaan kesenian ini telah mulai pupus dengan perkembangan seni beladiri dari negara lain terutama seni beladiri dari Jepang. di Kabupaten Sumbawa seni beladiri ini dikenal dengan nama "Gentao". Perkembangan Gentao itu sendiri sudah sangat jarang ditemui bahkan sudah hampir tak mudah di jumpai.

                                                         


                                                                                          Sumber : http://www.sumbawakab.go.id/index.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar